Blog Van Surdie
Monday, October 12, 2015
Kompresor dan Penggunaan Udara Bertekanan
Kompresor
Kompresor adalah suatu alat mekanikal yang bertujuan untuk menaikkan tekanan suatu gas dengan cara menurunkan volumenya. Di sebuah industri besar yang menggunakan kompresor, ia berfungsi untuk men-supply kebutuhan compressed air (udara terkompresi) dengan jumlah dan tekanan tertentu.
Di sebuah industri besar seperti misalnya di pembangkit tenaga listrik, keberadaan compressed air ini sangat vital adanya. Seperti air motor atau juga disebut pneumatic motor, accoustic horn pada Gas Air Heater, atomizing air pada proses pembakaran furnace menggunakan solar, membutuhkan compressed air sebagai sumber energinya.
Udara terkompresi sebagian akan melewati suatu alat bernama air dryer untuk menyerap kandungan air pada compressed air. Udara kering ini disebut instrument air. Berbagai macam alat membutuhkan instrument air sebagai sumber penggerak atau aktuator nya.
Valve dan damper sebagian aktuatornya menggunakan instrument air sebagai sumber tenaga penggeraknya.
Wireless Charger
Smart Charging Gadget Anda
Dengan Wireless Charger
Mungkin
Sobat Dukom pernah mendengar tentang Teknologi Wireless Charging untuk
smartphone atau gadget. Pertanyaan yang akan ada di benak Sobat Dukom, sejenis
apakah teknologi ini ? secara ringkas kami mencoba menjelaskan bagaimana
teknologi ini berjalan, dan sudah sampai mana teknologi ini berkembang,
Wireless charging adalah fitur yang saat ini sudah cukup banyak terlihat dan
terhitung baru pada smartphone kelas High End dan beberapa diantaranya berkategori
high spec.
Untuk
teknologi ini Ada 2 perusahaan yang cukup besar yaitu Power Matters Alliance
(PMA) dan Wireless Power Consortium, yang membuat standar charging yang akan
diadopsi secara luas oleh industri. Yang juga erat hubungannya dengan beberapa merek
seperti HTC, LG, SAMSUNG, BLACKBERRY, ZTE, & GOOGLE.
Qi adalah
standar global untuk wireless charging. Dengan Qi Sobat Dukom tidak lagi harus
membawa pengisi daya terpisah untuk setiap perangkat yang ada. Ambil perangkat
Qi-enabled Sobat Dukom, dan Sobat Dukom cukup menemukan stop kontak terdekat
ketika perangkat Sobat Dukom dalam keadaan baterai ponsel yang lemah.
Dengan
tujuan untuk ke depanya, Qi charging station akan ada dimana-mana seperti
halnya hotspot Wi-Fi. saat ini Qi menjadi standar dan diterapkan di beberapa
smartphone Nokia Lumia. Secara garis besar, teknologi Wipower dari Qualcomm
juga mengadopsi teknologi ini. Anda dapat secara bersamaan mengisi berbagai
perangkat elektronik sperti ponsel, kamera digital, game controller, alat-alat
listrik tanpa harus mencokolkannya di charger bawaan.
Cara Kerja
Wireless Charger
Wireless
charger pasti akan menarik perhatian pecinta Gadget karena memungkinkan Sobat
Dukom untuk mengisi daya smartphone tanpa mencolok ke kabel. Hanya dengan
menempatkan smartphone pada charger nirkabel, pengisian daya segera dimulai.
Tentu saja, wireless charger sendiri masih harus dipasang ke stop konta
dinding.
Wireless
charger yang biasa disebut sebagai “pengisian induktif” sebab menggunakan
induksi magnetik. Penjelasan singkat nya adalah perangkat ini menggunakan
magnet untuk mengirimkan energi. Arus listrik yang berasal dari stop kontak
dinding bergerak melalui kawat dalam charger nirkabel, yang otomatis
menciptakan medan magnet. Medan magnet menciptakan arus listrik dalam kumparan
di dalam perangkat elektroniik. Kumparan ini terhubung ke baterai dan arus
listrik mengisi baterai. Gadget Sobat pun harus memiliki hardware yang sesuai
untuk mendukung pengisian nirkabel ini – perangkat tanpa kumparan yang tepat
tidak dapat diisi secara nirkabel.
Kelebihan
:
- Menurunkan resiko pada listrik atau konslet di saat penggunaan.
- Tidak terjadi korosi ketika semua perangkat elektronik tertutup.
- Sobat Tidak lagi khawatir tentang kabel yang terbatas, membelit atau sebagainya
Kekurangan
:
- Kelemahan utama pengisian induktif adalah afisiensi yang lebih rendah dan meningkatkan pemanasan antara dua perangkat dibandingkan dengan kontak langsung.
- Karena efisiensi yang lebih rendah, perangkat dapat memakan waktu lebih lama untuk melakukan pengisian dibandingkan dengan pengisian tradisional.
- Ketika terhubung ke kabel, perangkat mobile dapat bebas bergerak dan dioprasikan saat pengisian. Dalam beberapa implementasi dari pengisian induktif (seperti standar Qi), perangkat mobile harus dibiarkan pada pad, dan dengan demikian tidak dapat dipindahkan atau mudah dioprasikan saat pengisian.
Nah tidak
lupa, untuk memakai smart charger atau wireless charger ini, smartphone atau
gadget Sobat Dukom sudah harus mendukung wireless charger dan pad wireless
charger. Dan smartphone populer yang mendukung wireless charger termasuk
diantaranya :
- Google Nexus 4.
- Samsung Galaxy S4: Anda akan membutuhkan official “wireless charger cover” yang menggantikan panel belakang Galaxy S4.
- HTC Droid DNA: ponsel HTC lainnya, seperti HTC One, tidak didukungan wireless charger.
- Nokia Lumia 920 dan Lumia 820.
- iPhone Apple 5: Wireless charger tidak termasuk dalam paket iPhone 5, tetapi Anda dapat membeli Powermat yang menambahkan kemampuan pengisian nirkabel ke iPhone Anda.
Semua smartphone
di atas menggunakan standar Qi, kecuali Apple iPhone 5 yang dibuat oleh
Powermat, yang menggunakan standar Powermat sendiri.
Alat Pendeteksi Narkoba
Alat Pendeteksi Narkoba di
Buat Oleh Anak Berusia 13 Tahun
Bila
anak-anak berusia sepantaran dengan anak ini masih asyik bermain-main, namun
ada seorang anak berusia 13 tahun yang berbeda dengan kebanyakan anak
sepantarannya. Bocah ini berhasil menciptakan sebuah alat yang dapat mendeteksi
seseorang pengemudi, apakah sedang mabuk atau mengkonsumsi narkoba.
Krishna
Reddy (Kredit: Businessinsider)
Seperti yang
dilansir dari Xinhuanet, Kamis (8/10/2015), perangkat pendeteksi ini
bekerja dengan mentedeteksi atau membaca pupil seseorang, untuk menentukan
apakah pengemudi atau seseorang sedang mabuk atau tidak. Metode yang digunakan
untuk mendeteksi ialah ‘breathalyzers‘. Metode ini bekerja dengan
mengukur kadar alkohol yang dikeluarkan dari nafas seseorang.
Bocah cerdas
ini bernama Krishna Reddy, seorang anak berusia 13 tahun yang berasal
dari Wichita Falls, Texas, Amerika Serikat. Bocah keturunan India ini
menciptakan sebuah perangkat yang dapat mendeteksi apakah seorang pengemudi
telah minum minuman keras, mengkonsumsi ganja, mengkonsumsi obat penghilang
rasa sakit, mengkonsumsi obat tidur, dan mengkonsumsi amfetamin.
Perangkat
yang dicipkatan bocah ini cukup sederhana dilengkapi dengan kamera digital,
senter, serta gulungan tisu toilet. Cara kerjanya juga cukup sederhana,
pertama-tama senter diarahkan ke mata, kemudian gulungan tisu toilet akan
mengarahkan cahaya dari senter ke bagian pupil pada mata, setelah itu kamera
akan merekam video pupil tersebut.
Dengan
menggunakan bantuan program software, perangkat dan komputer mengukur
penyempitan pupil mata yang telah disinari oleh cahaya dari senter. Berdasarkan
hasil perhitungan, Reddy kemudian dapat menentukan hasilnya.
Reddy
sendiri merupakan salah satu penemu yang masuk ke dalam 10 besar Discovery
Education 3M Young Scientist Challenge, yakni sebuah kompetisi tahunan untuk
mendapatkan gelar Amerika Top Young Scientist (Ilmuwan muda). Pemenang
kompetisi tersebut berhak medapatkan hadiah sebesar $25.000 USD atau sekitar
347 juta Rupiah. Final kompetisi tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 12
– 13 Oktober 2015.
Bottom of Form
Subscribe to:
Posts (Atom)